Kemudian, kinerja investasi juga diyakini bisa lebih baik dari tahun lalu setelah adanya sejumlah insentif untuk meningkatkan minat investor menanamkan modalnya di Indonesia.
Dia mencontohkan, seperti melalui Undang-Undang Cipta Kerja proses perizinan investasi di Indonesia menjadi lebih mudah.
"Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur juga berada di zona ekspansif, pada bulan November 2021 tercatat berada di level 53,9," tambahnya.
Destry juga menerangkan bahwa melandainya kasus harian Covid-19 di Indonesia juga telah meningkatkan mobilitas masyarakat ke level sebelum pandemi Covid-19. Hal ini didukung oleh akselerasi vaksinasi, pembukaan sektor ekonomi, dan stimulus kebijakan.
"Sinergi kebijakan yang erat dan kinerja perekonomian tahun 2021 menjadi modal untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi domestik di tahun 2022," pungkasnya. (TIA)