sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Di Sidang PBB, Menlu Retno Minta Status Redlist Indonesia Diubah

Economics editor Dominique Hilvy Febriani
25/09/2021 13:09 WIB
Menlu Retno meminta status redlist Indonesia diubah seiring perkembangan Covid-19 yang melandai.
Di Sidang PBB, Menlu Retno Minta Status Redlist Indonesia Diubah
Di Sidang PBB, Menlu Retno Minta Status Redlist Indonesia Diubah

IDXChannel - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menghadiri Sidang Majelis Umum PBB ke-76 di New York, Amerika Serikat. Menlu Retno melakukan pertemuan dengan US Under Secretary for Political Affairs, Ambassador Victoria Nulan. 

Dalam pertemuan tersebut Menlu Retno mengungkapkan beberapa negara yang masih menerapkan redlist bagi Indonesia. Dirinya kemudian meminta agar situasi di Indonesia saat ini dapat dipertimbangkan untuk mengubah status redlist tersebut.

“Satu contoh, Perancis sudah mengeluarkan Indonesia dari redlist,” kata Retno dalam keterangan tertulisnya (25/9/2021).

Dalam pertemuan tersebut, dirinya juga menyampaikan situasi Covid-19 di Indonesia yang sudah semakin membaik karena berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah, baik berupa percepatan vaksinasi maupun aturan- aturan yang lainnya terkait dengan protokol kesehatan.

“Positivity rate di Indonesia saat ini rata-rata di bawah 2%, di bawah standar WHO sebesar 5%, di mana sebelumnya sempat mencapai titik 31%,” ujarnya.

Selain itu, dia pun menyatakan bahwa AS kembali menyampaikan keputusan untuk memberikan tambahan vaksin kepada Indonesia melalui Covax Facility sebesar kurang lebih 800.000 dosis.

“Jadi sekali lagi, ada komitmen baru menambah vaksin 800.000 dosis melalui Covax Facility dan dalam waktu dekat akan tiba di Indonesia. Sementara sebelumnya Indonesia sudah menerima dari Amerika 12,665,060 dosis vaksin,” ujarnya.

Dalam pertemuan tentunya Retno turut menyampaikan apresiasi kepada Amerika atas dukungan tersebut. “Dan di dalam berbagai kesempatan saya juga menyampaikan apresiasi kita atas dukungan dose-sharing dari Belanda, Jepang, dan Prancis,” ujarnya. (NDA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement