"Kita menghadapi gejolak ekonomi di mana harga kebutuhan pangan dan energi diprediksi akan meningkat secara tajam. Jadi, memang ini adalah realita yang harus kita hadapi bersama," katanya.
Meski demikian, Sandiaga menuturkan Kemenparekraf tetap akan berusaha semaksimal mungkin untuk membangkitkan sektor parekraf Indonesia yang terdampak oleh pandemi COVID-19. "Kami tetap akan memberikan kinerja dengan kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas," ucap Sandiaga.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, mendorong Kemenparekraf untuk menyampaikan peta masalah yang dihadapi oleh sektor parekraf pada tahun 2021 dan 2022 dalam penyusunan RAPBN tahun 2023. Sehingga dapat tersusun resume pagu anggaran yang memadai.
"Kami juga mendorong agar Kemenparekraf untuk mempertahankan program-program yang secara langsung dan proaktif dari para pelaku parekraf, program-program pengembangan desa wisata, dan program dalam bentuk stimulus kepada para pelaku parekraf," kata Syaiful.
(SAN)