IDXChannel - Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) merilis data penjualan sepeda motor pada semester I-2023, dimana tercatat penjualan kendaraan roda dua di dalam negeri sepanjang Januari-Juni 2023 sebesar 3.201.930 unit.
Melansir AISI, Minggu (9/7/2023), penjualan sepeda motor pada semester I-2023 mengalami peningkatan sebesar 42,5% dibandingkan dengan 2022 pada periode yang sama.
Tahun lalu penjualan sepeda motor periode Januari-Juni tercatat 2.246.627 unit. Namun, angka tersebut sudah lebih baik ketimbang 2020 dan 2021 karena terimbas pandemi Covid-19, di mana aktivitas masyarakat Indonesia terbatas.
Meski alami peningkatan secara keseluruhan, penjualan kendaraan roda dua pada Juni 2023 alami penurunan sebesar 6,8 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, angka tersebut masih dianggap positif karena hari kerja yang berkurang selama Juni 2023.
Secara keseluruhan, penjualan sepeda motor di Indonesia masih didominasi oleh skuter matik dengan total 89,46 persen. Sementara motor bebek dan motor sport saling berbagi dengan masing-masing mencatatkan 5,30 persen dan 5,23 persen.
Sedangkan untuk total ekspor cukup merata, meski skuter matik masih cukup dominan dengan 53,56 persen. Angka itu disusul motor sport dengan 24,87 persen, dan motor bebek sebesar 21,57 persen.
Ketua AISI Johannes Loman mengungkapkan target penjualan sepeda motor di Indonesia tahun ini. Ia mengungkapkan para anggota AISI memasang target yang lebih besar dari harapan awal.
“Awalnya kita menargetkan 5,4 juta sampai 5,6 juta unit sepeda motor terjual tahun ini. Kini, AISI punya target baru penjualan sebesar 5,6 unit sampai 5,8 juta unit sepanjang 2023,” kata Loman saat ditemui di Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Menurut Loman, angka penjualan yang positif sepanjang 2023 menjadi patokan para anggota AISI untuk memasang target besar. Namun, ia menegaskan bakal mendiskusikan hal tersebut bersama seluruh anggota AISI.
“Saya kira nggak salah ya menargetkan (penjualan) 5,8 juta unit, Nanti tiga bulan lagi kita bicarakan apakah jadi 5,8 sampai 6 atau 6,1 juta unit, kita lihat saja ya. Tapi, saya kira tak terlalu mudah di semester kedua ini karena belum tahu komoditi akan stabil atau tidak,” ujarnya. (FHM)