"Bisa saja beras, cabai, atau bawang merah. Harus dicek. TPIP cek daerah mana yang memiliki pasokan yang melimpah, disambungkan. Ini harus disambungkan, karena negara ini negara besar sekali. Ada 514 kabupaten/kota dan 37 provinsi," ungkap Jokowi.
Dicontohkan Jokowi, dirinya pernah berkomunikasi dengan kepala daerah di Merauke, Papua Selatan. Oleh kepala daerah tersebut diinformasikan bahwa harga beras di sana sangat murah, hanya Rp6.000 per kilogram.
"Tapi herannya kenapa nggak ada yang beli. Nggak ada yang ambil. Padahal harganya murah, cuma Rp6 ribu. Sudah Saya cek dan memang benar (harganya Rp6 ribu per kilogram). Kenapa daerah yang kekurangan (pasokan beras) tidak mengambil dari sana," keluh Jokowi.
Kalau memang permasalahannya terkait biaya transportasi yang mahal, Jokowi mengaku telah menyampaikan kepada Menteri Dalam Negeri bahwa kebutuhan transportasi tersebut mestinya bisa diambilkan dari anggaran tak terduga.
"Untuk menutup biaya transportasi di barang-barang, ya ada. Dan saya sudah perintahkan kepada Mendagri untuk mengeluarkan surat keputusan atau edaran yang menyatakan bahwa anggaran tidak terduga itu bisa digunakan untuk menyelesaikan inflasi di daerah. Gunakan untuk itu tadi, biaya transport, biaya distribusi," tegas Jokowi. (TSA)