IDXChannel - Pemerintah mengklaim bahwa pelaksanaan Program Kartu Prakerja terbukti telah memberikan manfaat besar bagi masyarakat luas. Karenanya, melalui Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziah, pemerintah memastikan bakal melanjutkan pelaksanaan program yang merupakan salah satu janji kampanye Presiden Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 lalu.
Menurut Ida, Program Kartu Prakerja dalam implementasinya telah memiliki platform digital yang diprkarsai oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) sebagai salah satu lembaga pelaksana program. Platform digital tersebut menyediakan berbagai layanan, diantaranya layanan Sistem Informasi Ketenagakerjaan (SISNAKER), yang menyediakan beragam pilihan jenis pelatihan yang ingin diikuti oleh masyarakat penerima kartu prakerja.
"Saya telah menyaksikan sendiri, saat Presiden berdialog langsung dengan para alumni penerima manfaat Program Kartu Prakerja, sudah sangat banyak manfaat yang didapatkan. Ada yang sukses bekerja dengan penghasilan yang lebih baik, bahkan telah menjadi wirausaha mandiri, sehingga mereka kini sudah bisa mempekerjakan orang juga," ujar Ida, di sela Temu Raya Alumni Program Kartu Prakerja, di Bogor, Jumat (17/6/2022).
Dalam kesempatan ini, Ida juga menyatakan dukungannya terhadap keputusan Presiden Joko Widodo untuk melanjutkan pelaksanaan Program Kartu Prakerja hingga tahun 2023 mendatang.
"Presiden sudah memastikan bahwa dengan besarnya dorongan masyarakat yang merasakan manfaatnya, maka Program Kartu Prakerja untuk tahun depan masih akan dilanjutkan. Untuk itu, kami selaku pelaksana akan terus melakukan evaluasi dan bersiap terkait sistem layanan yang digunakan," tutur Ida.
Sebelumnya, melalui Kantor Staf Presiden (KSP), pemerintah mengklaim bahwa sejak peluncurannya pertama kali pada April 2020 lalu, Program Kartu Prakerja telah berhasil menjangkau 12,8 juta masyarakat penerima manfaat. Jumlah tersebut diseleksi dari total 115 juta orang pendaftar dan 84 juta orang yang telah terverifikasi. (TSA)