Sebagai contoh, urai Agus, beredarnya gambar yang disampaikan oleh CREA yang seolah-olah diambil dari pantauan satelit, namun ternyata hoax karena patut diduga gambar tersebut hanya modeling yang diberitakan seolah-olah merupakan hasil pengukuran sensor atau satelit yang valid.
"Berita ini menyesatkan bagi awam yang tidak melek penggunaan teknologi satelit. Masih banyak lagi lembaga yang berkedok penelitian, tapi sebenarnya mereka produsen alat atau software dan ingin produknya dibeli oleh pemerintah Indonesia," ungkap Agus.
Agus juga mengakui ada beberapa orang yang meminta kepadanya untuk tidak berpendapat soal kajian polusi udara yang dirilis oleh CREA.
"Beberapa ada yg menelpon Saya untuk tidak bicara soal itu. Tapi bagi saya, ada yang harus diluruskan tentang isu polusi udara ini. Saya nggak takut. Saya bicara apa adanya," tegas Agus. (TSA)