Hal ini berdampak pada tingginya skor surplus neraca berjalan Rusia pada 2022.
Namun, pada 2023, Moskow dihadapkan dengan pendapatan ekspor yang turun tajam, yakni 35,1% pada Januari. Hal ini sebagian karena pembatasan harga dan embargo produk minyak dan gas Rusia.
“Pengurangan yang signifikan surplus neraca barang dan jasa sebagai akibat dari penurunan volume biaya ekspor barang menjadi peran yang menentukan," kata bank sentral negara tersebut.
Reuters melaporkan, hal ini menyebabkan volume ekspor lebih rendah dan membuat surplus neraca berjalan menyusut 58% menjadi USD8 miliar pada Januari. (NIA)
Penulis: Anabela C Zahwa