Perusahaan biofarmasi global yang berbasis di Cambridge, Inggris, itu memaparkan dalam uji klinis, meskipun jumlah kejadian trombotik kecil, jumlah kejadian ini lebih rendah pada kelompok yang divaksinasi.
"Selain itu tidak ada bukti peningkatan perdarahan di lebih dari 60.000 peserta yang ikut serta dalam uji klinis," tegasnya.
Dalam hal kualitas, perusahaan klaim juga tidak ada masalah yang dikonfirmasi terkait dengan batch vaksin AstraZeneca yang digunakan di seluruh Eropa, atau di seluruh dunia. Pengujian tambahan telah dan sedang dilakukan oleh AstraZeneca dan juga secara independen oleh otoritas kesehatan Eropa.
Hasilnya, tidak satu pun dari tes ulang ini yang menunjukkan kekhawatiran. Selama produksi vaksin, lebih dari 60 pengujian kualitas dilakukan oleh AstraZeneca, mitranya, dan lebih dari 20 laboratorium pengujian independen.
Semua tes perlu memenuhi kriteria ketat untuk kontrol kualitas dan data ini dikirimkan ke regulator di setiap negara, ataupun wilayah untuk peninjauan independen sebelum batch apa pun dapat dirilis ke negara-negara tersebut.
"Saat ini, sebagian besar negara tetap melanjutkan penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca, bahkan di Eropa yang di antaranya adalah Perancis, Inggris, Belgia, Spanyol, dan yang lainnya," tandas Ann. (TYO)