Termasuk untuk masuk ke daerah-daerah, untuk operasional tugas kami di lapangan," sambungnya.
Adapun terkait mobil tersebut, Ibnu membeberkan, pihaknya telah menjual kendaraan mewah seperti Alphard, Pajero, hingga Honda CRV tersebut, serta dana penjualan yang terkumpul digunakan untuk melanjutkan program yang tertunda.
"Sejak 11 Januari, semua kendaraan sudah kami jual untuk menutupi kewajiban lembaga. Kemarin diberitakan (penggunaan mobil Alphard, Pajero, Honda CRV), tapi Juli awal sudah tidak ada kendaraannya karena kendaraan dijual awal Februari," jelasnya.
"Karena ini sifatnya inventaris, jika lembaga butuh, ya dijual untuk dana program, ini semua diatur manajemen untuk beli inventaris dan kapan dijual," terangnya.
Seperti diketahui, Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ibnu Khajar, turut melontarkan permintaan maaf usai lembaga amal tersebut, dihebohkan oleh adanya gonjang-gonjang di media sosial terkait adanya penyelewengan dana. (RRD)