"Ini agar supaya apabila masyarakat menemukan kejanggalan atau situasi yang tidak sesuai, baik dalam kualitas BBM atau menemukan praktik yang kurang sesuai di lapangan, bisa langsung menghubungi nomor tersebut untuk dapat kami tidak lanjuti," ujarnya.
Simon menerangkan, Pertamina memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memastikan layanan energi, ketersediaan energi tersedia dan tercukupi untuk dapat melayani kebutuhan masyarakat. Menurutnya, Pertamina selalu berkomitmen terhadap penyelenggaran kegiatan perusahaan dengan prinsip good corporate governance (GCG).
Kasus ini, kata dia, juga menjadi kesempatan bagi perusahaan untuk terus memperbaiki diri. Simon berpendapat dengan adanya kejadian ini Pertamina bisa terus bekerja untuk terus menghadirkan produk berkualitas yang sesuai dengan standar.
"Pada kesempatan ini, saya sebagai pucuk pimpinan perusahaan juga akan berdiri di garis terdepan untuk memastikan agar Pertamina tetap menjadi kepercayaan dan kebanggaan rakyat Indonesia. Sekali lagi, mewakili keluarga besar Pertamina, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia," ujar Simon.
"Kami akan membenahi diri, kami akan memperbaiki diri, dan di dalam Pertamina juga masih banyak insan-insan yang merah putih, masih banyak insan-insan yang begitu besar cintanya kepada bangsa dan negara ini," ujarnya.
(Dhera Arizona)