"Setiap item virtual harus menjadi kontributor serius untuk fase pertumbuhan Tinder berikutnya," kata Kim seperti dikutip dari The Verge, Kamis (4/8/2022).
Untuk diketahui, Tinder sendiri sebenarnya memang tengah menghadapi pergolakan kepemimpinan belakangan ini. CEO Tinder, Renate Nyborg telah meninggalkan perusahaan setelah bergabung September lalu tanpa alasan yang jelas.
Selain adanya masalah kepemimpinan, Tinder juga mengalami masalah karena pandemi Covid-19 yang berlangsung beberapa waktu lalu. Bisnis Tinder mulai kembali sehat pada 2022 ini.
Baca Juga:
(DES)