Iqbal Dwi Purnama
Gita menjelaskan kondisi demikian tentu akan mempengaruhi pada perlambatan penyerapan produk lokal di pasar domestik sendiri. Praktis membuat stok menumpuk dan mengurangi aktivitas produksi.
"Saya mendapatkan informasi, ada perusahaan yang akan mulai stop pertanggal 18 juli, fenomena ini tetap terjadi, mengurangi karyawan PHK, itu masih terjadi," lanjutnya.
Menurut beberapa negara produsen seperti China, Bangladesh, Vietnam, dan Indonesia sama-sama mengalami kesulitan ekspor ke Negara di Eropa maupun Amerika. Hal itu membuat mereka mencari market lain untuk menjual produknya.
"Masalahnya China, Bangladesh, Vietnam, punya kesulitan ekspor yang sama ke Amerika dan Eropa, jadi mencari market lain, dan market yang terbuka adalah Indonesia, jadi buang barang disana," pungkasnya.
(SLF)
