sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ditolak Keras Ahok, StreetScooter Akhirnya Jatuh ke Tangan Odin Automotive

Economics editor Yulistyo Pratomo
06/01/2022 15:36 WIB
Rencana pemerintah untuk berinvestasi ke StreetScooter Engineering (StSE) nampaknya tidak akan berlanjut lagi, peruusahaan itu jatuh ke tangan Odin Automotive.
Ditolak Keras Ahok, StreetScooter Akhirnya Jatuh ke Tangan Odin Automotive. (Foto: MNC Media)
Ditolak Keras Ahok, StreetScooter Akhirnya Jatuh ke Tangan Odin Automotive. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Rencana pemerintah untuk berinvestasi ke StreetScooter Engineering (StSE) nampaknya tidak akan berlanjut lagi. Perusahaan produsen mobil listrik asal Aachen, Jerman itu kini jatuh ke tangah Odin Automotive.

Odin Automotive S.à rl, sebuah perusahaan induk otomotif yang dipimpin oleh pakar otomotif global, secara resmi mengumumkan tahap akhir dari rencana akuisisi mereka bersama dengan Deutsche Post DHL Group (DPDHL) terhadap StreetScooter.

Dengan proses ini, maka Odin memiliki hal atas seluruh pekerjaan yang ada di dalam StreetScooter, milai dari IP StSE, jalur produksi, serta mengambil alih operasional anak perusahaan di Swiss dan Jepang.

Tak hanya itu, Odin juga sudah mengambil alih seluruh kepemilikan produsen eLCV terbesar di Jerman dan masa depan pengembangan sistem manajemen baterai dan kemampuan manufaktur StSE yang sedang berlangsung.

Bersamaan dengan akuisisi tersebut, grup telah mengamankan order 3.500 unit kendaraan StSE dari DPDHL untuk melanjutkan elektrifikasi armada pengiriman pos mereka. Akuisisi ini menandai pengumuman publik pertama Odin dari beberapa transaksi yang diharapkan akan selesai pada tahun mendatang.

Akuisisi ini menjadikan StreetScooter, sebagai pemimpin global baru dalam pengembangan, manufaktur, dan penjualan eLCV. Didirikan pada 2010 sebagai bagian dari proyek penelitian swasta dan diakuisisi oleh DPDHL pada 2014.

StreetScooter telah mengirimkan sejumlah produknya lebih dari 17.500 kendaraan pada pengiriman volume 4㎥, 8㎥ dan 20 untuk DPDHL saja, bersama dengan armada yang lebih kecil di tempat lain di Eropa dan di Jepang dengan total 5.000 kendaraan lainnya, menjadikannya salah satu armada eLCV terbesar yang beroperasi secara global.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement