IDXChannel - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok blak-blakan tentang rencana Indonesia Battery Corporation (IBC) yang akan mengakuisisi saham produsen mobil listrik asal Jerman, StreetScooter.
Dia menilai rencana itu tidak masuk akal. Rencana akuisisi tersebut akan dilakukan Odin Automotive, anak usaha Indonesia Battery Corporation. Meski begitu, Ahok mencatat proses pengambilalihan saham StreetScooter tidak layak untuk membangun ekosistem kendaraan listrik dalam negeri.
"Menurut saya tidak layak untuk bisa kembangankan ekosistem EV (Electric Vehicle)," ujar Ahok saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Jumat (26/11/2021).
Ahok menilai, eloknya IBC memperkuat kerja sama dengan produsen asal Korea Silatan (Korsel), Hyundai. Alasannya, Hyundai sudah memiliki pabrik mobil di Indonesia dan mulai memasarkan mobil listrik di dalam negeri.
Selain itu, ada Wuling Motors, produsen mobil asal China yang menggenjot mobil listrik untuk market global. Sedangkan, di Indonesia ada ITS yang memproduksi mobil listrik untuk pasar UMKM.
"Lebih baik dengan Hyundai dan lagi yang sudah kerjaama, dan Hyundai sudah ada disini pabriknya dan mulai pasarkan mobil listrik. Juga ada Wuling dan juga ITS udah ada jualan mobil listrik UMKM," katanya.
IBC sendiri merupakan perusahaan patungan dari empat BUMN. Mereka terdiri atas Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID atau PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero).
Adapun komposisi saham masing-masing perusahaan dalam IBC sebesar 25%. Ahok menikai, Pertamina sebagai pemegang saham 25%, masih melihat hasil due diligence dari rencana akuisis. Namun, dia komitmen menolak aksi korporasi tersebut
(SANDY)