sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

DKI Jakarta, Bali, hingga Banten Level 4 Kasus Omicron, Perlu Tarik Rem Darurat? 

Economics editor Muhammad Sukardi
16/02/2022 16:43 WIB
Kemenkes melaporkan bahwa ada tiga provinsi dengan insiden kasus Omicron tertinggi se-Indonesia, yaitu DKI Jakarta, Bali, dan Banten.
Kemenkes melaporkan bahwa ada tiga provinsi dengan insiden kasus Omicron tertinggi se-Indonesia, yaitu DKI Jakarta, Bali, dan Banten.
Kemenkes melaporkan bahwa ada tiga provinsi dengan insiden kasus Omicron tertinggi se-Indonesia, yaitu DKI Jakarta, Bali, dan Banten.

IDXChannel - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan bahwa ada tiga provinsi dengan insiden kasus Omicron tertinggi se-Indonesia, yaitu DKI Jakarta, Bali, dan Banten.

"DKI Jakarta, Bali, dan Banten masuk level 4 insiden kasus Omicron, artinya terjadi 150 kasus per 100.000 penduduk per minggu," kata Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, dalam keterangan pers virtual, Rabu (16/2/2022).

Sejatinya, kata Siti Nadia, semua provinsi di Indonesia saat ini menunjukkan kenaikan kasus Omicron. Namun, tiga provinsi tersebut yang insiden kasusnya paling tinggi dan perlu diwaspadai.

Data Kemenkes menunjukkan bahwa puncak kasus konfirmasi Covid-19 di gelombang Omicron pada tiga provinsi itu pun melebihi puncak kasus Delta di pertengahan 2021.

Data per 13 Februari 2022 memperlihatkan, puncak kasus Omicron di DKI Jakarta di angka 15.825 kasus, sedangkan di gelombang Delta puncak kasusnya ada di angka 14.619 kasus.

Lalu, kondisi di Bali memperlihatkan situasi yang tak jauh berbeda. Puncak kasus Omicron di angka 2.556, sedangkan di Delta puncaknya ada di 1.910 kasus.

Bagaimana dengan Banten? Puncak Omicron di provinsi ini ada di angka 7.283 kasus, sedangkan puncak kasus Delta di angka 4.016 kasus.

Provinsi Jawa Barat juga memperlihatkan tren yang serupa, yaitu puncak Omicron melebihi puncak Delta. Jawa Barat mencatat puncak Omicron di 14.106 kasus, sementara puncak Delta ada di 11.101 kasus.

Beda dengan Jawa Timur. Ya, di provinsi itu, puncak Delta lebih tinggi dari puncak Omicron. Puncak Omicron di Jawa Timur ada di angka 5.880 kasus, sedangkan puncak Delta di 8.230 kasus.

Meski begitu, Siti Nadia menjelaskan bahwa keterisian rumah sakit di 5 provinsi tersebut pada puncak Omicron jauh di bawah puncak Delta. Ini menunjukkan bahwa Omicron cenderung menyebabkan gejala ringan.

Di DKI Jakarta misalnya, saat puncak Delta, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit sebanyak 18.024 pasien, sementara di puncak Omicron, angka pasien yang dirawat di rs itu 10.147 pasien.

Di Bali juga demikian, perawatan rs di puncak Delta sebanyak 2.269 pasien, sementara di puncak Omicron 1.329 pasien. Banten pun demikian, puncak Delta menyebabkan 4.294 pasien Covid-19 dirawat di rumah sakit sedangkan di puncak Omicron orang yang dirawat ada 1.528 pasien.

"Kasus baru Omicron sudah melebihi periode Delta di DKI Jakarta, Bali, dan Banten, dan kemungkinan besar daerah lain akan mengalami kenaikan kasus juga," kata Siti Nadia.

"Namun, hal itu dapat dicegah, tergantung dari bagaimana kita melakukan pencegahan penularan kasus di masyarakat, yaitu disiplin protokol kesehatan, jalani isolasi dengan baik, peningkatan testing dan tracing, serta vaksinasi," tambahnya. 

(NDA)

Halaman : 1 2
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement