IDXChannel - Ekonomi Amerika Serikat masih tumbuh kuat di 2023. Bahkan, dolar Amerika pun menguat tajam.
Menguatnya ekonomi Amerika Serikat ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan sektor jasa yang berorientasi domestik. Selain itu, meningkatnya ketegangan geopolitik mendorong harga energi dan pangan global meningkat, sehingga inflasi dunia tercatat tetap tinggi.
Hal ini dikatakan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat konfrensi pers Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Oktober 2023, Kamis (19/10/2023).
Dia menambahkan, untuk mengendalikan inflasi tersebut, suku bunga kebijakan moneter di negara maju, termasuk Federal Funds Rate (FFR) diperkirakan akan tetap bertahan tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama hire for longer.
Kenaikan suku bunga global diperkirakan juga akan diikuti pada tenor jangka panjang. Dengan kenaikan yield obligasi pemerintah negara-negara maju khususnya US Tresury, akibat peningkatan kebutuhan pembiayaan utang pemerintah dan kenaikan premi risiko jangka panjang.
"Berbagai perkembangan tersebut mendorong pembalikan arus modal dari negara emerging market economies ke negara maju dan ke aset yang lebih liquid, cash is the king yang mengakibatkan dollar US menguat secara tajam terhadap berbagai mata uang dunia," kata Perry.
Lebih lanjut dia mengatakan, ketidakpastian ekonomi dan keuangan global semakin tinggi karena terjadi bersamaan dengan meningkatnya ketegangan geopolitik.
"Karenanya memerlukan penguatan respons kebijakan untuk memitigasi dampak negatif rambatan global terhadap ketahanan ekonomi domestik di negara-negara emerging market economies termasuk Indonesia," katanya.
(NIY)