IDXChannel - Dolar Amerika Serikat (AS) tetap menjadi mata uang utama dunia. Eropa maupun BRICS tidak mampu mengurangi ketergantungan global terhadap greenback.
Dilansir dari Reuters pada Rabu (26/6/2024), laporan Dollar Dominance Monitor dari Atlantic Council menunjukkan greenback masih mendominasi cadangan devisa, perdagangan, transaksi mata uang global. Studi tersebut optimistis peran dolar AS sebagai mata uang utama dunia tetap aman dalam jangka pendek dan menengah.
Laporan tersebut mencatat bahwa China secara aktif mendukung likuiditas renminbi melalui jalur swap dengan mitra dagangnya, namun porsi renminbi dalam cadangan mata uang asing global turun menjadi 2,3 persen tahun lalu dari puncaknya sebesar 2,8 persen pada 2022.
Euro, yang pernah dianggap sebagai pesaing terkuat dolar, juga melemah sebagai mata uang alternatif. Mereka yang ingin mengurangi eksposur risiko lebih memilih untuk beralih ke emas, kata laporan itu.
Dominasi greenback semakin menguat akhir-akhir ini mengingat kuatnya perekonomian AS, kebijakan moneter ketat, dan meningkatnya risiko geopolitik, bahkan ketika BRICS mendorong pengurangan ketergantungan terhadap dolar atau dedolarisasi.