IDXChannel - PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) memiliki strategi khusus dalam mendorong pengembangan industri pariwisata yang berkelanjutan.
Salah satunya dengan melibatkan wisatawan secara langsung dalam kegiatan penanaman pohon di kawasan taman wisata. Hal tersebut dilakukan TWC saat menyambut kehadiran pengunjung pertama ke destinasi Taman Wisata Candi Prambanan dan Keraton Ratu Boko di 2024 ini.
"Penanaman pohon merupakan tradisi kami mengajak keterlibatan aktif wisatawan untuk melestarikan lingkungan di destinasi heritage," ujar Direktur Utama TWC, Febrina Intan, Selasa (2/1/2024).
Menurut Febrina, kegiatan penyambutan pengunjung pertama yang juga dilaksanakan di TWC Borobudur, diisi dengan pertunjukan teater dan Pentas Ramayana Prambanan, serta Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada 1 Januari 2024 lalu.
"Penanaman pohon bodhi dan pohon kalpataru ini menjadi simbol pengharapan terwujudnya masa depan yang penuh dengan pencerahan, kebajikan, kesejahteraan dan perdamaian bagi Indonesia dan seluruh dunia," tutur Febrina.
Selain penanaman pohon, Febrina menjelaskan, seremoni penyambutan pengunjung pertama juga dilakukan dengan menghadirkan sejumlah kesenian tradisional. Hal ini selaras dengan nilai Blessing in Harmony yang memadukan beberapa aktivitas, baik sosial, natural dan spiritual.
"Agenda ini diharapkan bisa memberi pengalaman yang tak terlupakan, menyemai sukacita dan kebahagiaan bagi wisatawan," ungkap Febrina.
Tradisi rutin tiap menyambut tahun baru ini dihadirkan sebagai sarana meningkatkan kepedulian para wisatawan untuk ikut serta dalam melestarikan lingkungan, terutama di kawasan cagar budaya yang kaya akan peninggalan-peninggalan sejarah bangsa Indonesia.
"Keikutsertaan wisatawan terhadap pelestarian destinasi heritage ini merupakan bagian dalam mendorong peningkatan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan di Indonesia," ungkap Febrina.
Febrina menyatakan bahwa wisatawan pertama yang berkunjung ke destinasi Taman Wisata Candi (TWC) Prambanan dan Keraton Ratu Boko juga disambut dengan pengalungan kain ecoprint dengan motif pohon kalpataru yang melambangkan sebagai pohon kebajikan dan terpatri di relief Candi Prambanan.
Selain itu, kunjungan wisatawan pertama juga disambut dengan penampilan kelompok seni tradisional dari warga lokal, antara lain kesenian srandul, gejog lesung, tari edan-edanan dan tari gambyong. Wisatawan juga diajak untuk menanam pohon kalpataru di destinasi.
Sementara, Unit Teater dan Pentas yang mengelola Rama Shinta Garden Resto menghadirkan paket khusus Prambanan Sunrise. Wisatawan yang hadir bisa menikmati keindahan Candi Prambanan sambil menunggu matahari terbit dari sela bangunan candi.
Menunggu momen pendaran sinar mentari pertama di tahun 2024 ini bisa dicoba oleh pengunjung yang suka mengejar momen spesial bersama pasangan, rekan maupun handai tolan.
"Aktivitas ini memiliki makna mendalam, baik untuk introspeksi diri maupun cara untuk menjaga konektivitas dengan alam. Menyaksikan momen ini menjadi simbol refleksi atas hidup yang telah dijalani sambil menata diri untuk menyongsong kehidupan baru untuk dijalani," papar Febrina.
Prambanan Sunrise yang dimulai pk.05.00 WIB ini juga dimeriahkan dengan penampilan seni pertunjukan tradisional serta ditutup dengan menyantap hidangan yang menggugah selera dari area Teater Pentas Ramayana Prambanan.
"Prambanan Sunrise menjadi salah satu signature agenda untuk menyambut tahun baru ini. Kami ingin mengenalkan keindahan panorama matahari terbit yang indah, dengan kemegahan Candi Prambanan yang menambah nilai kecantikannya," urai Febrina.
Febrina juga mengungkap bahwa seluruh agenda Blessing in Harmony ini merupakan wujud harapan serta konsistensi PT TWC dalam menghadirkan destinasi wisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
"Kami berharap, masyarakat dapat turut serta dan mendukung kami untuk memajukan pariwisata di Indonesia," tegas Febrina. (TSA)