IDXChannel - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), atau SIG, terus berupaya mendorong pengelolaan dan pemanfaatan limbah operasional secara lebih berkelanjutan.
Upaya tersebut dikolaborasikan dengan program pemberdayaan masyarakat, dalam kapasitas SIG sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Terbaru, melalui anak usahanya, yaitu PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB), atau SBI, SIG berinovasi dengan memanfaatkan sampah kantong semen untuk diolah sebagai bahan pembuatan kerajinan wayang.
Proyek tersebut kemudian dikerjasamakan bersama seniman lokal, Daryono Yunani, hingga menghasilkan konsep seni kreasi baru bagi masyarakat Cilacap, yaitu pertunjukan Wayang Jazz Baruwani.
"Selain memanfaatkan sampah sebagai media pembuatannya, unsur kebaruan juga tersaji dengan penggunaan musik pengiring bergenre jazz yang dipadukan dengan musik etnik, dengan durasi pertunjukan sekitar 30 hingga 90 menit," ujar Daryono, dalam keterangan resminya.
Baruwani sendiri, menurut Daryono, merupakan program pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat (komunitas) yang telah dirintis sejak 2019.
Program yang menerapkan prinsip ekonomi sirkular ini mengajak masyarakat memilah sampah dari rumah dan mengolahnya menjadi barang bernilai ekonomi. Wayang Jazz Baruwani menjadi satu dari total 26 komunitas yang tergabung dalam program ini.
Daryono menjelaskan, ide pembentukan Wayang Jazz Baruwani bermula dari diskusi Kelompok Sanggar Bambu yang dia pimpin bekerja sama dengan SBI Pabrik Cilacap. Program
Dikatakan Daryono, upaya pemberdayaan masyarakat sengaja dilakukan melalui unsur seni budaya lokal, misalnya wayang 'runtah' (bahasa Cilacap berarti sampah).
"Kami sampaikan kalau kami punya sahabat seorang dalang yang bisa buat wayang dari kardus dan kantong semen bekas. Jumlah pemain juga tidak banyak jadi lebih efektif dan efisien. Gagasan diterima dan kami diarahkan ke bank sampah binaan SBI," tutur Daryono.
Dalam kolaborasi ini, pihak SBI juga memberikan bantuan berupa renovasi sanggar, sound system, piano portabel, gender Jawa, dan lain-lain. Wayang Jazz Baruwani resmi terbentuk pada 2022 dan tampil perdana pada Festival Runtah Baruwani pada Agustus 2022 lalu.
Lewat pertunjukan Wayang Jazz Baruwani, Daryono dan tim konsisten menyampaikan pesan moral melalui cerita yang dibawakan seputar kemajemukan hidup bermasyarakat, perlindungan ekosistem laut, serta pelestarian lingkungan melalui pengelolaan sampah menjadi produk bernilai ekonomis, sehingga masyarakat bisa berdaya dan mandiri
"Semangat ini sesuai dengan misi dari program Baruwani yang dijalankan oleh SBI Pabrik Cilacap," ungkap Daryono.
Saat ini pembuatan wayang dari sampah masih dilakukan oleh anggota Wayang Jazz Baruwani yang berjumlah 7 orang. Ke depan, beberapa program pengembangan yang dilakukan berbentuk pelatihan bagi anggota sanggar, menyelenggarakan kegiatan Wayang Jazz Goes To Kampung, dan memberikan pelatihan membuat wayang dari sampah kepada para pelajar.
"Kini, pertunjukan ini makin digemari oleh masyarakat Cilacap dan sekitarnya. Dalam sebulan bisa dapat empat sampai lima undangan pentas. Kami bersyukur Wayang Jazz Baruwani yang baru berusia 1 tahun mendapat sambutan positif," papar Daryono.
Sementara, Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, mengatakan bahwa pemberdayaan Masyarakat yang dijalankan oleh SBI dan Baruwani merupakan bagian dari Road Map Keberlanjutan 2030 yang berfokus pada tiga pilar, yaitu mendorong solusi dan inovasi berkelanjutan, perlindungan lingkungan, dan menciptakan nilai bersama bagi karyawan dan masyarakat.
"Baruwani merupakan wujud pelaksanaan dari strategi keberlanjutan SIG yang menjadi salah satu solusi atas krisis lingkungan dan perubahan iklim yang disebabkan oleh sampah, serta membantu mangatasi masalah sosial seperti kemiskinan dan ketimpangan," ujar Vita, dalam kesempatan yang sama.
Berkat inovasi sosial ini, menurut Vita, SBI Pabrik Cilacap berhasil meraih penghargaan PROPER Hijau tahun 2023 dari KLHK.
Bersama SBI, Baruwani juga telah memberikan pendampingan kegiatan pilah dan olah sampah di Kelurahan Karangtalun, Cilacap Utara. Pada periode 2020-2022, program pendampingan diperluas (direplikasi) ke 14 lokasi di 5 kecamatan.
Program pendampingan yang diberikan meliputi pelatihan dan bantuan fasilitas pilah dan olah sampah, seperti fasilitas rumah pilah, timbangan, mesin jahit, mesin extruder, mesin pencacah, gerobak sampah, dan lain-lain.
Produk hasil pengolahan sampah yang dibuat oleh komunitas Baruwani pun beragam, antara lain paving block, wayang, pupuk kompos, sandal, produk kantong ecoprint dan mebel runtik atau perabot rumah tangga dari olahan sampah plastik.
Selama periode Januari-September 2023, Baruwani telah berkontribusi mengolah sedikitnya 700 ton sampah organik menjadi kompos dengan penurunan gas metana sebesar 15 ton CH4, memanfaatkan 2.800 kantong semen bekas menjadi kantong ecoprint dan sandal yang berkontribusi pada penurunan 0,53 ton timbulan sampah dengan penurunan emisi CO2 sebesar 501 ton CO2, serta 100 ton sampah anorganik yang terolah dan menurunkan 0,03 persen timbulan sampah di Cilacap. (TSA)