Baruwani sendiri, menurut Daryono, merupakan program pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat (komunitas) yang telah dirintis sejak 2019.
Program yang menerapkan prinsip ekonomi sirkular ini mengajak masyarakat memilah sampah dari rumah dan mengolahnya menjadi barang bernilai ekonomi. Wayang Jazz Baruwani menjadi satu dari total 26 komunitas yang tergabung dalam program ini.
Daryono menjelaskan, ide pembentukan Wayang Jazz Baruwani bermula dari diskusi Kelompok Sanggar Bambu yang dia pimpin bekerja sama dengan SBI Pabrik Cilacap. Program
Dikatakan Daryono, upaya pemberdayaan masyarakat sengaja dilakukan melalui unsur seni budaya lokal, misalnya wayang 'runtah' (bahasa Cilacap berarti sampah).
"Kami sampaikan kalau kami punya sahabat seorang dalang yang bisa buat wayang dari kardus dan kantong semen bekas. Jumlah pemain juga tidak banyak jadi lebih efektif dan efisien. Gagasan diterima dan kami diarahkan ke bank sampah binaan SBI," tutur Daryono.