IDXChannel - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mempertanyakan penyebab PT Waskita Karya (Persero) Tbk bisa menelan kerugian luar biasa besar mencapai Rp7,3 triliun. Padahal, di atas kertas, seharusnya BUMN Karya ini justru meraup untung bukannya rugi.
Anggota Komisi VI DPR RI Achmad Baidowi mengatakan bahwa pihaknya menyayangkan PT Waskita Karya mengalami kerugian hingga Rp7,3 triliun. Alih-alih menghasilkan profit dan membagikan dividen untuk pemegang saham, PT Waskita Karya malah menghasilkan kerugian.
Berdasarkan Laporan Keuangan PT Waskita Karya periode 2015-2020, laba bersih PT Waskita tahun 2017 naik signifikan dari Rp1,8 triliun menjadi Rp4,2 triliun atau tumbuh 133,3% di saat yang bersamaan PT Waskita Karya pada saat itu mengalami sentimen negatif karena runtuhnya tiang tol proyek tol Becakayu.
"Di sini mulai terlihat profitabilitas tidak berkorelasi dengan kualitas dan keamanan proyek konstruksi. Biaya operasional antara 2016-2017 tumbuh 80,3% tidak berbanding dengan kenaikan laba bersih 133,3%," ujar Achmad di Jakarta, Rabu(28/3/2021).
Pengembangan bisnis yang paling signifikan memengaruhi laba tahun 2017 berasal dari kontrak investasi jalan tol yang dilakukan melalui anak usaha (69%), lalu kontrak dari BUMN dan BUMD (16%), pemerintah (10%), dan swasta (5%). Sementara itu hampir sebagian besar anak usaha Waskita yang bergerak di bidang tol mengalami kerugian di 2017.