"Kalau hanya mengandalkan APBN, pasti tidak cukup. Jadi tentunya kita sebagai pembantu presiden tidak pasrah. Makanya konsepnya gotong royong," tutur Maruarar.
Maruarar menegaskan, nantinya proyek rumah-rumah tersebut akan dibagikan kepada masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah (MBR). Pembangunan rumah yang dilakukan oleh pengusaha itu juga diminta untuk segera dilengkapi oleh furniturnya.
"Itu diberikan bukan untuk dijual, tapi untuk diberikan. Bagaimana membangun rumah, mengisi, dan diberikan kepada rakyat," kata Maruarar.
Rencana groundbreaking oleh BRAU, lanjutnya, akan membangun sebanyak 500 unit rumah di Kalimantan Selatan. Targetnya, proyek 500 rumah ini mulai dibangun pada penghujung 2024.
"Terakhir dua hari lalu saya mendapatkan komitmen dari BRAU, 500 rumah dengan isinya yang akan diberikan kepada rakyat dan akan mulai dibangun akhir tahun ini," kata Maruarar.
(Fiki Ariyanti)