"Dulu penjajah datang ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah, bukan mencari bahan tambang,” jelasnya.
Sebagai perbandingan, lanjut dia, Korea Selatan dan Iran hanya memanfaatkan satu produk, yaitu ginseng dan saffron. Namun, papar Gobel, ekspor kedua negara itu di bidang herbal lebih besar daripada Indonesia.
Oleh karena itu, Gobel menekankan pentingnya sektor UMKM yang bernilai ekspor karena kontribusi UMKM Indonesia adalah yang terendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.
"Angkanya masih sekitar 14 persen. Jadi pilihan dua sektor UMKM itu akan menaikkan kontribusi ekspor sektor UMKM. Padahal kontribusi UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja dan PDB adalah yang tertinggi di ASEAN," pungkas Gobel.
(YNA)