Dubes Sukmo juga mengangkat isu terkait lamanya prosedur untuk mendapatkan visa bagi para pengusaha Indonesia yang akan berkunjung ke Panama. Hal tersebut dinilai sebagai salah satu kendala yang harus segera diatasi dalam upaya mendorong business to business contact. Terkait hal ini Wamenperindag Panama berjanji untuk membantu memberikan solusi.
“Kemenperindag siap memfasilitasi isu visa bila ada rencana kunjungan delegasi pengusaha indonesia ke Panama untuk mengikuti acara-acara khusus seperti Expocomer atau pameran dan kegiatan bisnis lainnya”, demikian penjelasan Wamenperindag Panama kepada Dubes Sukmo.
Guna memperkenalkan potensi masing-masing negara kepada para pemangku kepentingan di Panama maupun Indonesia Wamenperindag Panama mengusulkan penyelenggaraan seminar virtual yang melibatkan kalangan pejabat tinggi setingkat Menteri atau Wakil Menteri maupun pengusaha di Indonesia dan Panama serta kamar dagang guna saling berbagi informasi tentang peluang bisnis yang dapat dikerjasamakan antara Panama dan Indonesia.
Selanjutnya, di hari yang sama KBRI Panama City telah menyelenggarakan kegiatan Business Meeting antara perusahaan Indonesia yaitu Mayora, Niramas Utama (Inaco), dan Sosro dengan perusahaan Panama, Farmazona.
Dubes Sukmo menyampaikan harapan semoga dapat tercipta kerjasama saling menguntungkan antara perusahaan Indonesia dan Panama. “Kerjasama dengan perusahaan Panama penting untuk menjembatani ekspansi pasar produk Indonesia baik di Panama maupun ke negara-negara sekitar di kawasan mengingat Farmazona telah memiliki pengalaman dan jaringan di berbagai negara. Melalui kerjasama ini kedepannya produk Indonesia akan semakin banyak dan mudah ditemui di Panama, Kosta Rika, Honduras, Nikaragua maupun di negara-negara sekitar”, kata Dubes Sukmo.