sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Duh, RI Kebanjiran Produk Baja Impor

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
04/02/2022 13:36 WIB
Industri baja nasional saat ini mengeluhkan banjirnya produk baja impor. Berdasarkan data BPS kenaikan impor baja sebesar 23 persen di 2021.
Duh, RI Kebanjiran Produk Baja Impor (FOTO: MNC Media)
Duh, RI Kebanjiran Produk Baja Impor (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Industri baja nasional saat ini mengeluhkan banjirnya produk baja impor. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kenaikan impor baja sebesar 23 persen yang semula 3,9 juta ton pada 2020 menjadi 4,8 juta ton pada 2021. 

Ketua Umum Bidang Perbankan dan Keuangan BPP HIPMI, Anggawira menyebutkan bahwa tantangan sektor investasi baja nasional harus dihadapi dengan serius. 

HIPMI menyayangkan membanjirnya produk baja impor, karena hal ini tentu akan merusak tatanan pasar di Indonesia, dan berdampak negatif terhadap iklim investasi dimana investasi industri baja di Indonesia menjadi tidak menarik.

“Kalau investasi mandeg akan menghambat implementasi pembangunan Cluster Industri Baja 10 Juta Ton Cilegon yang telah dicanangkan pemerintah dan ditargetkan selesai di Tahun 2025. Investasi industri baja yang telah ditanamkan investor baik PMDN maupun PMA hingga saat ini telah mencapai USD15,2 miliar atau setara Rp 215 Triliun," ujar Anggawira dikutip dari keterangan resminya, Jumat (4/2/2022).

Dia mengatakan, angka tersebut merupakan nilai investasi yang sangat besar, namun sangat disayangkan impor baja tidak dijaga dengan baik sehingga jangankan mencari keuntungan atas investasi tersebut untuk return/balik modal saja tentu akan sulit. 

Sementara itu, Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Perindustrian, Bobby Gafur Umar menyampaikan kondisi yang menyedihkan yaitu utilisasi produsen baja nasional.

Dikatakannya, saat ini rata rata baru mencapai 40 persen yang idealnya 80 persen. Baginya, angka tersebut tidak terlalu baik dibandingkan industri lain, sebagai contohnya keramik. Dengan tingkat utilisasi yang hanya di angka 40 persen investor di industri baja tentu akan berfikir berkali kali. 

"Hal lainnya serangan impor juga dilakukan dengan berbagai macam cara oleh para trader, oleh karenanya KADIN berharap agar pemerintah secara konsisten menerapkan peraturan yang ada khususnya untuk mengendalikan impor dan menjaga investasi yang sudah ditanamkan,” tutup Bobby. (RAMA)

Advertisement
Advertisement