"Garudafood itu ke depannya akan menuju zero energy, zero waste, dan zero pollution. Kita mulai dengan langkah pertama ini. Upaya penghematan energi yang telah dijalankan sejak beberapa tahun lalu, termasuk memproses balik energi dari panas yang dibuang untuk digunakan dalam cold storage," jelasnya
Meski telah menghadapi beberapa kendala seperti pandemi, perubahan lingkungan, dan penyesuaian peraturan, Atmadja menekankan perlunya percepatan inisiatif untuk mencapai tujuan zero energy. Sebagai contoh, penggunaan PLTS Atap di Garudafood sudah dicanangkan sejak lama, dan sekarang diberikan upaya lebih untuk percepatan.
Sejak waktu yang lebih lama, Garudafood telah mengadopsi EBT melalui kendaraan forklift dengan rata-rata yang tidak menggunakan solar.
"Tapi jangan salah bahwa ini adalah salah satu inisiatif saja. Inisiatif yang lain cukup banyak, misalnya dulu juga kita melakukan forklift itu juga sudah tidak pakai solar. Kita pakai elektrik, kemudian mobil operasional sejak 2 setengah tahun lalu kita sudah komit semua mobil operasional diganti ke elektrik. Kemudian motor juga sudah menuju motor listrik, otomatis ini inisiatif yang kita lakukan," ujarnya.
(FRI)