Pada masa pandemi, berbagai lapisan masyarakat terdampak khususnya kelompok rentan, seperti perempuan sebagai kepala keluarga, orang dengan disabilitas, lansia, dan orang yang hidup dengan Human Immunodeficiency Virus Infection And Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS).
Untuk itu, pemerintah Indonesia bekerja sama dengan UNFPA dan pemerintah Jepang akan terus memastikan keberlangsungan layanan kesehatan yang terintegrasi, pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan, perlindungan dan akses layanan terhadap kelompok rentan termasuk lansia, orang dengan disabilitas, orang dengan HIV/AIDS khususnya pada masa pandemi Covid-19 melalui proyek Leave No One Behind.
“Jepang meluncurkan sebuah proyek baru dengan UNFPA untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi oleh perempuan dan penduduk yang paling rentan terhadap dampak pandemi Covid-19. Proyek ini menunjukkan komitmen kuat dari Jepang dalam memastikan keamanan manusia serta perlindungan terhadap perempuan dan penduduk rentan lainnya di Indonesia. Jepang akan terus bekerja sama dengan Indonesia untuk mengatasi pandemi ini,” ucap oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kenji Kanasugi.
Acara tersebut juga dihadiri Kepala Perwakilan UNFPA Indonesia Anjali Sen, Sekretaris Jenderal Ikatan Bidan Indonesia Ade Jubaedah, Komisioner Komnas Perempuan Bahrul Fuad, Ekonom Senior Lembaga Penelitian Ekonomi untuk ASEAN dan Asia Timur Fauziah Zen, Ketua Sekretariat Jaringan Indonesia Positif Meirinda Sebayang, dan Perwakilan dari Pergerakan Difabel Indonesia untuk Kesetaraan Nur Syarif Ramadhan. (TIA)