Proyek ini memiliki area konsesi seluas 24.752 hektar akan difungsikan untuk mengolah biji nikel limonit menjadi produk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) yang siap dikembangkan untuk bahan baterai listrik yang mendukung ekosistem EV.
Proyek ini diharapkan dapat memperkuat posisi RI dalam mata rantai nilai energi hijau, serta untuk memasok pasar dalam negeri dan dunia dengan material baterai listrik yang berkualitas tinggi dan berkelanjutan.
(IND)