"Dengan nilai kontrak mencapai sekitar Rp167,1 miliar," katanya.
Bagi WSBP, kata dia, pihaknya bukan sekadar proyek membangun infrastruktur. WSBP juga menggunakan material konstruksi prefabrikasi diantaranya PCI girder dan jembatan baja segmental sehingga pelaksanaan di lapangan dapat dilakukan dengan singkat tanpa mengganggu aktivitas masyarakat, mengingat Dukuh Atas termasuk kawasan jantung perekonomian Indonesia.
Proses pekerjaan yang berlangsung didukung oleh peralatan angkat berkapasitas tinggi dengan teknologi terbaru sehingga dapat melakukan pengangkatan material berat dengan jangkauan yang jauh namun tetap aman, dengan segala aspek mulai dari perencanaan sampai dengan eksekusi dilakukan dengan cermat dan hati-hati.
Fandy menuturkan keberhasilan perusahaan dalam membangun JPM tentunya didukung oleh tenaga yang berpengalaman di bidangnya, vendor-vendor spesialis yang berpengalaman, dan menerapkan sistem kendali mutu sesuai pedoman ISO.
"Harapannya melalui jembatan penyeberangan multiguna ini memberikan kenyamanan, kemudahahan, dan keamanan publik untuk dalam menggunakan moda transportasi yang terintegrasi di kawasan Jakarta, memudahkan akses bagi pejalan kaki, pesepeda dan sebagai pusat area komersial," tutupnya. (NIY)