"Begitu juga dengan gas juga, harga internasional sudah naik 5 kali. Padahal kita juga impor gas gede banget," pungkasnya.
Soal pangan, juga sama naik di seluruh dunia. Ada yang naiknya sudah 30 persen ada yang sudah 50 persen. Indonesia sendiri masih diuntungkan, karena rakyat, utamanya petani masih berproduksi. Dan sampai saat ini beras sebagai komoditi pangan utama harganya tidak naik dan stoknya selalu ada.
"Sudah tiga tahun kita tidak impor beras lagi. Biasanya kita impor 1,5 juta sampai 2 juta ton per tahun. Ini sudah tidak impor lagi," ucapnya.
Namun Jokowi mengkhawatirkan harga gandum yang terus naik. Indonesia sendiri saat ini mengimpor sebanyak 11 juta ton gandum. Persoalan stok gandum ini menjadi perhatian khusus Jokowi saat berkunjung ke Ukraina dan Rusia beberapa waktu lalu.
Perang di Ukraina, jelas Jokowi, mempengaruhi harga gandum karena 30-40 persen produksi gandum dunia berasal dari Ukraina, Rusia dan Belarusia.