Saat ini, baru 26 negara teratas pengguna VoA yang dapat menikmati layanan e-VOA, di antaranya Australia, Argentina, Brazil, Belgium, Kanada, Tiongkok, Denmark, Perancis, Jerman, India, Italia, Jepang, Meksiko, Belanda, Selandia Baru, Korea Selatan, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Spanyol, Swiss, Timor Leste, Turkiye, Ukraina, Britania Raya, dan Amerika Serikat.
Wamenparekraf berharap layanan ini dapat diperluas ke negara-negara pasar potensial lainnya. Dengan begitu target kunjungan wisman yang sebelumnya ditetapkan antara 1,8 hingga 3,6 juta wisman di tahun 2022 dapat terpenuhi.
“Semoga penerapan e-VOA ini akan meningkatkan daya saing atau competitiveness Indonesia sebagai destinasi utama dunia, sehingga target wisman tahun ini dapat tercapai dan mendorong penciptaan tenaga kerja demi pemulihan ekonomi pasca pandemi,” kata Angela.
Turut mendampingi Wamenparekraf Angela dalam acara ‘Launching e-VOA’, Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sesmenparekraf/Sestama Baparekraf) Ni Wayan Giri Adnyani, Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf/Baparekraf, Dwi Marhen Yono, dan Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani. (RRD)