IDXChannel - Economist Intelligence Unit (EIU) menjelaskan Indonesia merupakan pasar yang menarik bagi pelaku usaha mengingat memiliki penduduk sebesar 265 juta jiwa.
Bahkan, mengutip dari Tech in Asia, laporan e-Conomy SEA yang disusun Google, Temasek, dan Bain & Company pada November 2020 menyebut Indonesia merupakan pasar ekonomi digital atau ekonomi internet terbesar di Asia Tenggara.
Laporan tersebut juga mencatat terjadi kenaikan jumlah pengguna internet sebesar 40 juta jiwa di Asia Tenggara dari 2019 ke 2020. Selama pandemi, terhitung satu dari tiga konsumen digital di Asia Tenggara baru menggunakan layanan daring karena adanya pandemi COVID-19.
Untuk konsumsi di Indonesia, Direktur Regional Asia EIU Simon Baptist ungkap penduduk Indonesia akan lebih konsumtif dalam lima tahun ke depan, dengan konsumsi pribadi kemungkinan meningkat rata-rata sebesar 5.4 persen per tahun dari 2018 ke 2022.
Sementara itu, industri startup dinilai membawa beragam manfaat untuk perekonomian di tingkat daerah, nasional, hingga dunia. Selain turut menciptakan lapangan kerja, startup juga berkontribusi secara tidak langsung dalam mengembangkan kompetensi dan keterampilan sumber daya manusia.
Direktur Bisnis Digital Telkom Fajrin Rasyid juga menjelaskan bahwa salah satu budaya yang menyebabkan mengapa startup menarik bagi milenial adalah kecenderungan startup untuk terbuka akan inovasi.
Ditambah dengan kondisi pasar Indonesia yang punya potensi terbesar di Asia Tenggara, memulai atau bergabung dengan startup menjadi pilihan menarik bagi usia produktif kini. Pemerintah pun ikut mendukung dengan menargetkan untuk melahirkan 3.500 startup hingga 2024 mendatang.
Kevin Osmond, CEO dari Printerous, menjelaskan teknologi dan digitalisasi telah mengakselerasi perkembangan berbagai aspek dalam kehidupan selama satu tahun terakhir. Selan kebiasaan sehari-hari, hal tersebut turut memengaruhi proses bisnis, terutama pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.
Menurut laporan Asia Pacific SMB Digital Maturity Study 2020, digitalisasi UMKM dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar US$160-164 miliar (Rp2,2-2,3 kuadriliun) pada 2024.
(IND)