IDXChannel – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menilai perekonomian Indonesia di 2026 tetap tangguh dengan pertumbuhan mengarah ke 5,28 persen, didukung konsumsi rumah tangga yang solid, program prioritas pemerintah, dan menguatnya peran ekonomi serta keuangan syariah nasional.
Dalam paparannya, Chief Economist BSI, Banjaran Surya Indrastomo, bersama tim ekonom BSI lainnya menjelaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia naik dari sekitar 5,04 persen pada 2025.
"Kami menilai, bahwa pertumbuhan ekonomi di 2026 akan bertumbuh ke 5,28 persen. Pertumbuhan ini ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang tetap menjadi kontributor utama PDB, penguatan investasi terutama PMDN, serta belanja fiskal yang masih ekspansif namun lebih prudent," jelasnya pada BSI Sharia Economic Outlook 2026 bertema “Indonesia 2026: Resilient, Bold, and Promising, di Jakarta, Kamis (4/12/2025).
Inflasi 2026, lanjutnya, diperkirakan berada di kisaran 2,94 persen, tetap di dalam target, dengan risiko utama berasal dari volatile food akibat kondisi iklim. Kemudian, Banjaran mengatakan bahwa BI Rate diperkirakan dapat turun bertahap ke 4,25 persen di akhir 2026, seiring pelonggaran global dan inflasi yang terjaga.
“Ruang pelonggaran moneter terbuka, tetapi tidak akan agresif. Stabilitas Rupiah dan pengelolaan ekspektasi inflasi tetap menjadi fokus utama otoritas,” tutur Banjaran.
Menurut Banjaran, 2026 juga akan ditandai oleh perluasan implementasi berbagai program pemerintah, mulai dari ekosistem makan bergizi gratis, penguatan kesehatan dan pendidikan, dukungan UMKM, hingga program pangan dan energi, yang diperkirakan mendorong permintaan domestik dan investasi di banyak sektor terkait, dari pertanian sampai logistik pangan.
(Shifa Nurhaliza Putri)