IDXChannel - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Izzudin Al Farras Adha, mengatakan ekonomi dunia saat ini mencari titik ekuilibrium atau keseimbangan baru.
Menurut dia, titik keseimbangan selama ini didominasi oleh Amerika namun diganggu oleh China. Di sisi lain, Uni Eropa terus ekspansi melalui Nato ke Ukraina, tetapi dihadang Rusia melalui perang.
“Berbagai dinamika lainnya itu yang membuat berbagai ketidakmenentuan di dunia, termasuk ekonomi dunia saat ini," kata Farras dalam acara Bincang Ide bertajuk After Jokowinomics: Kemana Indonesia Akan Melangkah di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (10/3/2023).
Oleh karena itu, ia mengungkapkan pertumbuhan ekonomi dunia terutama di negara-negara maju, pada tahun 2023 proyeksinya direvisi terus menurun.