Pasalnya, saat ini pun mencari negara yang mau impor juga tidak mudah. Banyak sekali negara yang inward looking, alias mementingkan ketahanan pangan domestiknya.
"Jika harga beras terus bergerak liar imbasnya tentu ke inflasi, angka kemiskinan dan stabilitas rupiah. Inflasi beras sudah 8% year-to-date. Inflasi naik maka garis kemiskinan naik," ungkap Bhima.
Dia mengkhawatirkan, orang miskin makin bertambah dan target kemiskinan ekstrem 0% makin jauh.
"Sementara ketergantungan impor akan sebabkan devisa keluar dan melemahkan kurs Rupiah," tandas Bhima.
(SLF)