Ikhsan Permana SP/MPI
IDXChannel - Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS), Yose Rizal Damuri, mengatakan neraca perdagangan Indonesia diuntungkan oleh kondisi dunia terkini. Salah satunya terkait perang antara Rusia dan Ukraina.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada November 2022 neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar USD5,16 miliar.
"Ada beberapa faktor yang menyebabkan kita surplus, salah satu faktor yang terkuat adalah masih cukup tingginya permintaan terhadap berbagai komoditas yang dihasilkan oleh Indonesia," kaya Yose dalam siaran Market Review IDX Channel, Senin (19/12/2022).
Menurutnya, permintaan yang tinggi tersebut ditopang dengan harga dari barang atau komoditas itu yang juga masih tinggi sifatnya, setelah selama beberapa waktu terakhir terus mengalami kenaikan.
"Contohnya untuk berbagai komoditas pertambangan seperti batu bara, energi, gas yang juga menjadi ekspor utama Indonesia, termasuk juga misalnya untuk palm oil, kalau minyak kelapa sawit yang harganya sampai saat ini masih tetap tinggi walaupun sudah lebih stabil dibandingkan dengan sebelumnya yang mengalami kenaikan," paparnya.
Yose menyebut bahwa hal tersebut menopang kinerja ekspor Tanah Air, sehingga Indonesia bisa meraih banyak untung dari sisi ekspor.
"Kita sangat diuntungkan dengan berbagai perkembangan di dunia pada saat ini," ujarnya.
(FRI)
