IDXChannel - Kondisi industri Tanah Air saat ini berada dalam fase pemulihan. Tampak pada Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur menunjukkan tanda pelemahan ke level 40,1 dari bulan sebelumnya di 53,5. Tapi di bulan Agustus-September perkiraan dengan adanya pelonggaran industri maka pelemahan PMI manufaktur tidak sampai menyentuh level 30.
Ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira yakin ada harapan level PMI terendah dari manufaktur sudah lewat di bulan Juli. Memang butuh waktu indikator PMI manufaktur rebound diatas level 50, atau berada dalam fase ekspansi.
"Ini wajar meski industri sudah dilonggarkan, pelaku usaha tetap mempertimbangkan daya beli konsumen di pasar domestik, dan prospek ekspor," kata Bhima kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Senin (30/8/2021).
Bagi industri berorientasi ekspor, full 100 persen WFO bisa bantu penetrasi ekspor untuk lebih meningkat. Data Baltic Dry Index sejak awal 2021 sudah naik 210 persen yang mengindikasikan aktivitas ekspor-impor secara global terus membaik.
"Permintaan produk olahan khususnya makanan minuman, kesehatan dan bahan konstruksi di negara tujuan ekspor utama seperti AS, China dan kawasan Asean cukup cerah," ujar dia.