"Antara lain berisi relaksasi tarif PPN dari 11 persen diturunkan jadi 7-8 persen. Perluasan BSU untuk pekerja sektor informal yang rentan," ungkap Bhima.
Selain itu, dia menyebutkan bansos tidak hanya kompensasi atas kenaikan harga bbm tapi juga ancaman krisis pangan dan stagflasi jangka menengah. Paket kebijakan ini juga harusnya berisi perpanjangan restrukturisasi pinjaman untuk pelaku UMKM terdampak pelemahan ekonomi.
"Juga paket diskon tarif listrik untuk industri padat karya," pungkasnya.
(SLF)