Trump menghabiskan sebagian besar kuartal pertama dengan mengancam, dan secara singkat menerapkan tarif yang besar terhadap Kanada dan Meksiko dan menargetkan China dengan bea masuk yang lebih tinggi atas ekspornya.
Beberapa hari memasuki kuartal kedua, Trump memerintahkan tarif yang lebih tinggi lagi untuk barang-barang dari sebagia dunia sebelum mencabut tarif pada semua negara kecuali China.
Saat ini, Trump mengenakan tarif universal sebesar 10 persen untuk barang-barang impor dari sebagian dunia bersamaan dengan tarif sebesar 145 persen untuk impor dari China.
Meski demikian, dia menawarkan sedikit keringanan kepada produsen mobil AS, yang menghadapi tarif 25 persen pada semua impor mobil. Minggu lalu, saham-saham AS menguat karena berita Trump yang mengatakan tarif terhadap China sudah memiliki pengecualian untuk beberapa barang elektronik saat Gedung Putih menegosiasikan kesepakatan dengan China meski Trump menyebut tarif tersebut tidak akan dihapuskan sepenuhnya.
Sebelumnya, China telah mengenakan tarif 125 persen pada barang-barang Amerika sebagai balasan atas tarif Trump. Sementara Gedung Putih mengatakan dalam beberapa minggu terakhir tarif Trump dimaksudkan sebagai taktik balasan dendam para pemimpin di seluruh dunia jika Trump terus mencoba mengintimidasi mereka ke dalam negosiasi.