IDXChannel - Sejumlah analis memperkirakan perekonomian China tumbuh sekitar 5,2 persen pada kuartal II-2025, didorong kinerja ekspor yang kuat.
Namun mereka memperingatkan, memanasnya perang dagang dengan Amerika Serikat (AS) dapat memicu perlambatan ekonomi yang tajam pada paruh kedua 2025.
"Perdagangan eksternal saja tidak dapat mengimbangi hambatan dari permintaan domestik yang lemah," ujar Ekonom Moody's Analytics Sarah Tan, dilansir dari AFP pada Jumat (11/7/2025).
"Tanpa dukungan kebijakan yang lebih kuat dan berkelanjutan, serta reformasi struktural untuk meningkatkan pendapatan dan kepercayaan rumah tangga, pemulihan ekonomi China berisiko kehilangan momentum lebih lanjut di paruh kedua," kata Tan.
Data yang dirilis minggu ini menunjukkan harga konsumen sedikit naik pada Juni, mengakhiri tren penurunan selama empat bulan sebelumnya. Namun, harga di tingkat pabrik mencatat penurunan paling tajam dalam dua tahun.
"Tekanan deflasi belum mereda dan indikator pasar tenaga kerja terus mengecewakan," ujar Ekonom Oxford Economics Betty Wang.
"Kami tetap agak berhati-hati soal prospek di sisa tahun ini," kata Wang.
Ekspor diprediksi kuat pada kuartal kedua tahun ini. Perusahaan melakukan pembelian lebih awal untuk mengantisipasi gejolak perdagangan di masa mendatang.
"Ekspor terhitung baik pada April di tengah tingginya tarif impor AS bulan itu," ujar Kepala Ekonom Natixis Alicia Garcia-Herrero.
Pemerintah China akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi yang resmi pada Selasa depan.
(Wahyu Dwi Anggoro)