IDXChannel - Pada Februari 2023 tingkat pertumbuhan ekonomi India tidak bergerak. Kondisi tersebut terjadi imbas melemahnya konsumsi di tengah kekhawatiran masyarakat dan pelaku usaha soal kebijakan moneter baru yang katanya akan lebih ketat.
Mengutip Bloomberg, ada beberapa indikator yang berguna untuk mengukur seberapa besar konsumsi masyarakat mengalami perlambatan pada Januari. Kemudian sebelum itu jarum indikator bergerak ke kiri setelah bergerak maju pada Oktober 2023. Ini merupakan suatu hal yang pertanda permintaan domestik yang menurun.
Selain itu ada indikator lain yang menunjukan munculnya pertumbuhan kredit yang moderat, di suatu sisi ada pantauan lain yang menunjukan penerimaan pajak yang melemah dan juga banyaknya tingkat pengangguran yang ada disana.
Sektor perekonomian India mengalami perlambatan menjadi 4,4% selama bulan Oktober-Desember. Menurut Crisil Ltd yang merupakan divisi local S&P Global Ratings, ini adalah dampak dari kenaikan 250 basis poin oleh bank sentral India (Reserves Bank of India/RBI) yang menunjukan bahwa ada biaya pinjaman sejak Mei yang kemungkinan memberikan dampak tekanan pada ekspansi ekonomi.
Pada tanggal 6 April (RBI) diperkirakan akan Kembali menaikan suku Bunga dalam tinjauan, hal ini disebabkan karena inflasi ritel yang menembus target bank tersebut untuk bulan kedua berturut-berturut pada bulan Februari.
Silicon Valley Bank (SVB) merupakan suatu faktor keruntuhan, karena adanya masalah Credit Suisse Group AG, dan ada juga risiko gelombang panas pada ekonomi pedesaan yang ada di India dapat memperkeruh prospek ekonomi negara.
Penulis: Arianto Haryono
(SLF)