Ekonomi Indonesia pada triwulan I-2023 terhadap triwulan I-2022 (y-on-y) tumbuh 5,03 persen. Pertumbuhan didukung oleh semua komponen pengeluaran. Komponen pengeluaran yang mengalami pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 11,68 persen, diikuti Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT (PK-LNPRT) sebesar 6,17 persen.
kemudian Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga (PK-RT) sebesar 4,54 persen, Komponen PK-P sebesar 3,99 persen, dan Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 2,11 persen. Komponen Impor Barang dan Jasa (yang merupakan faktor pengurang dalam PDB menurut pengeluaran) juga tumbuh sebesar 2,77 persen.
Selain itu pada tahun 2023 ini Airlangga juga mengapresiasi Investasi di triwulan I ini berhasil tumbuh 16,5 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi investasi pada kuartal I 2023 sendiri tembus Rp328 triliun dari target tahun 2023 ini sebesar Rp1.400 triliun.
"Neraca perdagangan kuartal I 2033 kembali surplsu 36 bulan berturut-turut.sebesar 3,94%, Ini PMI Manufaktur pak Menteri Perindustrian turun sedikit nih, ke angka 50,3 kita harus jaga pelemahan global," kata Airlangga.
"Kita tentu melihat di tahun 2023 ini tetap mendorong pertumbuhan di 5,3 persen, untuk tahun 2024, tadi di rapat dengan Banggar DPR RI pertumbuhannya berada diangka 5,1 - 5,7 persen," ujarnya.
(FRI)