Dia mengatakan, pemerintah tetap akan terus memantau risiko perekonomian dunia saat ini. IMF dalam laporannya (WEO, April 2023) memperkirakan perekonomian global melambat dari 3,4% pada tahun 2022 menjadi 2,8% pada tahun 2023.
APBN 2023 telah didesain secara konservatif dan antisipatif terhadap perlambatan ekonomi global, termasuk dampak rambatan dari moderasi harga komoditas.
"Di sisi lain, kebijakan fiskal juga diarahkan untuk mempercepat pelaksanaan agenda reformasi struktural, khususnya melalui penguatan kualitas SDM, percepatan pembangunan infrastruktur, dan peningkatan kualitas kelembagaan dan regulasi," tutup Sri. (NIA)