Dengan didorongnya ESG pada perusahaan, perbankan juga bisa menangkap peluang.
"Bank meng-create produk yang bisa merespons ini, baik dari sisi aset maupun dari sisi liability-nya. Artinya kalau mau tanam investasi, kan akan banyak produk-produk yang beraneka ragam yang kemudian harus sesuai dengan prinsip ESG," papar dia.
Konsep ESG diyakini akan membuat kebiasaan yang baik bagi masyarakat, karena suatu produk yang dihasilkan dengan konsep ESG akan dijadikan kebutuhan oleh masyarakat dan menciptakan kebiasaan membeli produk itu.
"Kita tawarkan produk-produk ini kepada masyarakat yang aware terhadap isu-isu ini. Ke depan kan masyarakat akan terus berubah ya, jadi yang tadinya kewajiban ESG itu dianggap sebagai suatu perintah, nanti akan menjadi suatu kebutuhan, karena kemudian customer kita yang meminta itu," jelasnya.
Muliawan menggambarkan kondisi masyarakat Eropa yang sudah sangat peduli dengan produk ESG. Masyarakat Eropa sangat teliti dalam memilih produk dengan standar ESG dan hal tersebut sudah menjadi kebiasaan sekaligus kebutuhan. Muliawan berharap ke depan masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan yang sama dengan masyarakat Eropa mengenai kesadaran memilih produk berstandar ESG. (NIA)
Penulis: Ahmad Dwiantoro