Kemudian, untuk eksplorasi tembaga di proyek Wetar, perseroan mengucurkan dana sebesar Rp41,98 miliar, dengan metode eksplorasi interpretasi geologi dan hasil geokimia telah digunakan untuk menentukan target bor, baik untuk program definisi sumber daya di Dekat Tambang Partolang maupun pengeboran sterilisasi di Kali Kuning.
Adapun, area eksplorasi dipilih dari tembusan bor signifikan terdahulu, survei geofisika elektromagnetik (EM) darat dan udara, serta aktivitas penambangan terdahulu yang mengidentifikasi fitur-fitur dengan potensi untuk deposit VMS.
Hasil eksplorasi dari proyek ini antara lain, 4 rig pengeboran dioperasikan selama kuartal 4 2022 dengan 63 lubang selesai, dengan total kedalaman bor keseluruhan 9.746,9 meter untuk program sumber daya di Partolang dan pengeboran sterilisasi di Kali Kuning.
Terakhir, eksplorasi emas di proyek Pani yang menghabiskan dana Rp111,6 miliar dengan metode eksplorasi pengeboran berlian dilanjutkan dengan 13 rig bor, 2 rig terakhir dimobilisasi pada akhir Oktober. Kegiatan yang dilakukan selama bulan tersebut, yaitu konstruksi tapak bor, pemasangan jalur pipa air, pencatatan inti bor dan pengambilan contoh, pemetaan geologi, dan analisis mineral ubahan dengan LIBS dan XRF.
“Area yang dipilih untuk pengeboran dipilih karena ada kesenjangan antara pengeboran historis dalam IUP dan KK (Kontrak Karya) yang berdampingan,” ungkap manajemen.