Nilai ekspor besi dan baja juga mengalami penurunan baik secara bulanan maupun tahunan. Secara bulanan, Amalia mengatakan nilai ekspor besi dan baja lebih rendah 27 persen. Sementara secara tahunan, nilai ekspor besi dan baja turun 22,14 persen.
Kendati demikian, lanjut Amalia, nilai ekspor ketiga komoditas unggulan Indonesia ini memberikan share sekitar 30,22 persen dari total ekspor non migas pada Februari 2024.
Nilai ekspor non migas pada Februari 2024 sebesar USD18,09 persen atau turun 5,27 persen. Sementara nilai ekspor migas sebesar USD1,22 miliar atau turun 12,93 persen.
"Penurunan nilai ekspor Februari didorong oleh penurunaan nilai ekspor nonmigas terutama pada besi dan baja dengan andil penurunan sebesar 3,26 persen, lemak dan minyak hewani nabati dengan andil 2,60 persen serta logam mulia dan perhiasan permata dengan andil penurunan sebesar 0,60 persen," pungkasnya.
(FRI)