IDXChannel - Pertumbuhan ekonomi Malaysia mencapai titik terendah dalam hampir dua tahun pada kuartal II 2023. Hal itu dipengaruhi merosotnya ekspor dan perlambatan global.
Bank Negara Malaysia pada Jumat (18/8/2023) merilis data pertumbuhan tahunan pada kuartal II 2023 mencapai 2,9%. Angka tersebut merupakan laju paling lambat sejak kuartal III 2021 ketika ekonomi berkontraksi sebesar 4,2%, dan lebih rendah dari pertumbuhan 5,6% pada kuartal I tahun ini.
Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan pertumbuhan produk domestik bruto sebesar 3,3% pada periode April hingga Juni.
Data lain pada hari Jumat menunjukkan ekspor Malaysia pada bulan Juli merosot 13,1% dari tahun sebelumnya, lebih buruk dari perkiraan ekonom untuk penurunan 11,3%. Impor juga turun lebih dari yang diharapkan.
Bank sentral Malaysia itu memperingatkan bahwa pertumbuhan setahun penuh akan berada di bawah perkiraan sebelumnya sebesar 4% hingga 5%. Beberapa ekonom memperkirakan target tersebut akan sulit dicapai karena permintaan domestik juga melambat.
Namun, prospek ekonomi yang lebih lemah tidak mengubah ekspektasi sebagian besar ekonom terhadap bank sentral untuk mempertahankan kebijakan suku bunga pada tahun ini. Sebab, ekonomi Asia Tenggara tengah menghadapi melemahnya permintaan global dan perlambatan ekonomi mitra dagang utama, yaitu China.
"Permintaan eksternal yang lemah diperkirakan akan membebani pertumbuhan jangka pendek. Perekonomian menghadapi risiko penurunan yang berasal dari pertumbuhan global yang lebih lemah dari perkiraan, dan siklus penurunan teknologi yang lebih dalam atau lebih lama dari perkiraan," kata Gubernur Bank Negara Malaysia, Abdul Rasheed Ghaffour, dalam konferensi pers dilansir dari Reuters, Jumat (18/8/2023).