Penurunan ekspor terbesar di Jepang, jika komoditas utamanya yang turun cukup tajam adalah untuk ekspor bijih logam, perak, dan abu yang tergabung dalam HS26 dan nikel dan barang daripadanya yang tergabung dalam HS75.
"Pangsa ekspor non migas menurut negara pada bulan Oktober 2021, di mana 10 besarnya dari yang teratas hingga terbawah adalah dari China dengan share ekspor non migas 28,22%, AS 11,14%, Jepang 6,73%, India 5,62%, Malaysia 4,47%, Taiwan 3,47%, Singapura 3,21%, Korea Selatan 2,93%, Thailand 2,25%, dan Belanda 1,70%," ungkap Margo.
Angka ekspor non migas ke China di Oktober 2021 tercatat sebesar USD5,93 miliar, diikuti oleh AS sebesar USD2,34 miliar, Jepang sebesar USD1,41 miliar, India sebesar USD1,18 miliar, Malaysia sebesar USD0,94 miliar, Taiwan sebesar USD0,73 miliar, Singapura sebesar USD0,67 miliar, Korea Selatan sebesar USD0,62 miliar, Thailand sebesar USD0,47 miliar, dan Belanda sebesar USD0,36 miliar.
"Jika disimpulkan, share ekspor non migas ASEAN mencapai 16,90% dari keseluruhan dengan nilai total USD3,55 miliar, dan Uni Eropa dengan share ekspor non migas 7,31% dengan nilai total USD1,54 miliar," pungkas Margo.
(SANDY)