IDXChannel - Elon Musk menuding bahwa tak kurang dari 20 persen total akun Twitter yang ada di seluruh dunia merupakan akun palsu alias spam. Jumlah tersebut jauh lebih banyak dibanding pernyataan pihak Twitter yang memperkirakan bahwa total akun palsu yang ada saat ini hanya kurang dari lima persen dari total pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi, atau biasa dikenal dengan istilah mDAU.
Atas tudingannya tersebut, Musk pun dilaporkan telah meminta Komisi Pasar Modal(Securities and Exchange Commission/SEC) Amerika Serikat untuk menyelidiki jumlah definitif akun palsu di Twitter saat ini. Sebelum proses pengaduan itu membuahkan hasil, Musk memutuskan untuk menunda dulu proses akuisisi Twitter yang bakal memiliki nilai transaksi hingga USD44 miliar, atau setara dengan Rp642,4 triliun.
Tak hanya menunda, Musk bahkan dilaporkan mengancam bakal membatalkan proses akuisisi bila pihaknya tidak segera mendapatkan kejelasan dri pihak Twitter terkait berapa banyak jumlah akun palsu (spam) yang saat ini ada di twitter.
"Kita tunggu, karena penawaran Saya (terhadap Twitter) didasarkan pada keakuratan pengajuan (kepada) SEC atas (kasus) Twitter," ujar Musk, sebagaimana dilansir CNBC, Kamis (19/5/2022).
Menurut Musk, CEO Twitter, Parag Agrawal, secara terbuka telah menolak untuk menunjukkan bukti konkret bahwa jumlah akun palsu di Twitter memang kurang dari lima persen sebagaimana telah diklaim sebelumnya.